Home / Peristiwa

Selasa, 15 Juli 2025 - 20:44 WIB

Tangis Warga Gayo di Simeulue, Terlantar Usai Diduga Alami KDRT

Semi Yanti dan kedua anaknya

Semi Yanti dan kedua anaknya

KABAR SIMEULUE – Tangis pilu seorang ibu muda asal Gayo Lues di Desa Ameria Bahagia, Kecamatan Simeulue Timur. Semi Yanti (29), kini hidup terlantar bersama dua anaknya setelah diduga menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh suaminya sendiri, Selasa (15/07/2025).

Semi adalah perempuan asal Desa Kuta Panjang, Gayo Lues, yang menikah dengan pria warga Simeulue dan menetap di Desa Ameria Bahagia.

Namun, rumah tangga yang dibangun justru berujung derita. Pengakuan Semi, ia sudah sering mengalami kekerasan fisik maupun psikis sejak lama. Bahkan, ia mengaku pernah melapor ke Polsek Simeulue Timur untuk meminta bantuan Polisi.

Yang lebih memilukan, Semi mengungkap bahwa suaminya tidak hanya memukulinya, tetapi juga anak pertama mereka, Khairan (7).

Pukulan tersebut bahkan menyebabkan telinga sang anak bernanah.

“Suami saya jarang kasih uang belanja. Saat dia asik main game dan terganggu sehingga anak saya di pukul,” ujar Semi dengan suara gemetar.

Kini, sudah satu bulan lamanya Semi terusir dari rumah. Ia dan anak-anaknya menumpang di rumah seorang warga bernama Afinudin yang iba terhadap kondisi mereka.

Rumah Afinudin berada di dekat warkop Sanom depan Kantor Dinas Sosial Simeulue.

Semi sebatang kara tidak punya saudara atau keluarga lainnya di Simeulue selain kedua anaknya yang masih kecil.

Keterangan Kepala Desa: Sudah Berulang Kali Ditangani

Kepala Desa Ameria Bahagia Muhardi Adnil membenarkan bahwa permasalahan rumah tangga antara Semi dan suaminya sudah berulang kali difasilitasi oleh pihak desa.

“Sudah pernah didamaikan, tapi pelaku kembali berulah. Bahkan pihak desa juga sudah membantu musyawarah beberapa kali. Semi juga sudah pernah lapor ke Polsek, dan suaminya sudah pernah dipanggil oleh polisi,” ujar kepala desa.

“Saya ingin pulang ke kampung halaman di Gayo Lues,” kata Semi.

Namun, keinginannya untuk kembali terhalang dua hal: tidak memiliki ongkos serta trauma.

Saat ini Semi sedang dalam proses menggugat cerai di Mahkamah Syariah Sinabang. Namun sambil menunggu proses hukum tersebut, ia dan anak-anaknya hidup dalam ketidakpastian.

Tidak punya penghasilan, tempat tinggal layak, atau jaminan kesehatan. Yang tersisa hanyalah harapan akan uluran tangan dari sesama.

Bantuan Mendesak yang Diperlukan:

Pangan dan kebutuhan pokok, terutama untuk kedua anak yang masih kecil.
Tempat tinggal sementara yang aman dan layak selama proses hukum berlangsung.
Biaya transportasi untuk kembali ke Gayo Lues setelah proses perceraian selesai.
Pendampingan hukum dan psikologis, baik bagi Semi maupun anak-anaknya.

Warga yang ingin membantu dapat langsung menghubungi Semi Yanti di nomor 0822 1459 5924.

Catatan: Kisah Semi Yanti adalah potret buram dari banyak kasus KDRT yang terbungkam dan keluarga tak lagi menjadi tempat pulang, hanya solidaritas dan kemanusiaan yang bisa menjadi pelindung terakhir. Semi tak butuh belas kasihan, ia butuh keadilan dan kesempatan untuk hidup layak, demi masa depan kedua anaknya yang masih belia.(Redaksi

Share :

Baca Juga

News

12 Orang Luka-Luka dan Puluhan Bangunan Rusak Akibat Gempa di Simeulue

News

Kapal Aceh Hebat 1 di Hantam Badai Dahsyat, 1 Truk Terguling di Pintu Keluar

Peristiwa

Soal Pagar Tanah di Ameria Bahagia, Polisi Akan Proses Laporan Muliono

Peristiwa

Semi Yanti dan Kedua Anaknya Dapat Perlindungan Hukum dari Polres Simeulue

Peristiwa

Kapal Terdampar di Pulau Simcut Milik PT SJM

Pemerintah

Ugek Farlian dan Keluarga Bawa Sembako ke Korban Kebakaran Kampung Air

Hukrim

Praktisi Hukum Desak Kejari Tetapkan Tersangka Kasus Baitulmal Simeulue

Peristiwa

Dandim Qomar Terjunkan Bantuan Sembako dan Personel ke Simeulue Tengah